“Culture Shock” Adab Baru Era New Normal (Parodi Situasi Pandemi)

 

Hampir berjuta-juta pasang mata dalam kesehariannya menghabiskan sebagian waktu dengan menatap layar monitor handphone, di sepanjang jalan lintas daerah pasti kita dapatkan pemandangan yang hampir sama yaitu sedang sibuk dengan androidnya masing-masing. Selain itu di rumah-rumah, kantor, toko, hotel, minus rumah sakit dan tempat-tempat vital lainnya pasti kita mendapati pemandangan yang sama, ya…memang tidak bisa dipungkiri kalau perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) berkembang begitu cepat.

Semacam ada peradaban baru yang membius jutaan manusia di dunia sampai ke pelosok-pelosok kampung. Peradaban yang baru ini sudah tentu membuat tatanan sosial juga ikut berubah, selain sebagai media untuk menyimpan dokumen-dokumen pribadi atau kelompok, kepemilikan handphone secara pribadi membuat cap sosial antara kita. Dengan sendirinya kepemilikan perangkat android yang semakin mahal membuat masing-masing orang dilihat dengan penilaian yang berbeda, walaupun sumber uang untuk membeli barang tersebut tidak diketahui entah dengan cara yang halal atau tidak halal menjadi tanggung jawab kita masing-masing di akhirat nanti. Selain beras,sayur,dan ikan, pulsa juga sudah menjadi kebutuhan yang primer atau kebutuhan yang mendasar setiap dinding rumah. Perubahan sosial yang begitu cepat membuat kita semakin dihipnotis dengan adanya fitur-fitur pada hp android  yang membius keseharian manusia, dimana penggunaan aplikasi tersebut menjadi trend dan muncul istilah “viral’, ada adab baru dalam keseharian kita, itu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri.

“Culture shock” dalam ilmu sosiologi dapat diartikan sebagai kejutan budaya, sederhana saja kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) terkadang membuat tatanan sosial kita berubah dengan cepat, sehingga sosialisasi dan komunikasi semakin mengarah ke komunikasi hening atau diam sambil melihat layar handphone. Kenyataan ini sering saya alami sendiri bahkan saya juga terkadang sebagai pelakunya, bahkan kerja otak kita lebih cendrung merespon visual yang ada di layar handphone ketimbang mendengar cerita dari lawan bicara kita. Memang bukan selamanya hanya membawa dampak negatif semata namun kemajuan teknologi banyak  membawa dampak positif bagi peradaban manusia.

Perangkat handphone android atau lainnya yang bisa terkoneksi dengan jaringan internet banyak memberikan manfaat yang positif, bahkan handphone juga sebagai media yang menghubungkan manusia dengan manusia dalam keseharian dengan beragam rutinitas dan aktivitas. Dulu konsep sekolah online mungkin hanya bersifat hayalan bahkan mimpi juga tidak pernah, tetapi peradaban sekarang berubah dengan sangat cepat. Komunikasi maya merupakan satu-satunya solusi untuk menjawab persoalan-persoalan pokok yang sedang dihadapi bangsa kita ini, mau tidak mau kita harus menerimanya dan menerapkannya karena tidak mungkin kita hanya berdiam diri saja. Singkat saja dari uraian saya bahwa new normal merupakan adab baru di warnai culture shock dan semoga saja  jangan jadi penyakit.

 

 

Daniel Ropa Djawa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *