Dalam sebuah perlombaan atau pertandingan, sudah pasti bahwa ada tim yang meraih kemenangan dan ada tim yang mengalami kekalahan. Tim yang menang akan menyambutnya dengan bersorak sorai, sedangkani tim yang kalah akan menyesali kekalahannya. Mana kala tim itu kalah, maka kekalahan itu harus diterima dengan lapang dada. Demikian pula bagi tim yang menang tidak merayakannya secara berlebihan.
Demikianlah yang dialami oleh kesebelasan SMA Katolik Anda Luri yang kalah dari SMAN Pandawai dengan skor 2-1 pada babak semifinal STIE CUP Waingapu pada tanggal 25 April 2014 yang berlangsung di lapangan sepak bola Karinding. Tim SMAK Anda Luri harus menerima kekalahan dengan lapang dada dan sportif. Dengan kekalahan ini, kesebelasan SMAK Anda Luri tidak dapat masuk ke babak final dan hanya menempati posisi ke-3 pada perebutan juara 3 dan 4 setelah mengalahkan kesebelasan tuan rumah STIE dengan skor 4-1.
Dalam pertandingan tersebut kesebelasan SMAK Anda Luri sudah unggul terlebih dahulu pada babak pertama dengan skor 1-0 melalui gol yang diciptakan oleh Valentino Japa Ole. Ketinggalan 1-0 membuat tim lawan semakin agresif untuk menyerang. Karena lemahnya lini tengah SMAK Anda Luri dan semakin gencarnya serangan dari tim lawan maka beberapa kali gawang SMAK Anda Luri nyaris kebobolan. Namun penampilan penjaga gawang SMAK Anda Luri yang sangat cemerlang mampu membuat gawang SMAK Anda Luri selamat dari ancaman SMA Negri Pandawai. Karena kedua tim bermain dengan memperagakan permainan menyerang dan cenderung agak keras, akhrinya wasit harus memberikan peringatan dengan mengeluarkan kartu kuning bagi pemain kedua tim.
Keunggulan 1-0 bagi kesebelasan SMA Anda Luri ini tetap bertahan sampai selesainya babak pertama. Memasuki babak kedua pada menit ke-60, tim SMAN Pandawai mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol balasan ini terjadi karena bola menyentuh tangan salah seorang pemain SMAK Anda Luri ketika terjadi perebutan bola di depan gawang SMAK Anda Luri sehingga wasit langsung menunjuk titik penalti bagi SMA Negri Pandawai. Eksekusi dilakukan dengan baik oleh tim lawan sehingga kedudukan berubah menjadi 1-1. Gol balasan ini membuat pihak lawan semakin berusaha untuk menambah gol lagi, dan hasilnya pada menit ke-80 SMAN Pandawai menambah gol menjadi 2-1.
Sebetulnya beberapa peluang emas didapatkan oleh kesebelasan SMA Anda Luri untuk menciptakan gol ke gawang SMAN Pandawai, namun tendangan pemain SMA Anda Luri selalu melenceng jauh dari mulut gawang lawan. Kemenangan 2-1 bagi kesebelasan SMA Pandawai tidak berubah sampai berakhirnya babak kedua, sehingga SMA Pandawai berhak maju ke babak final. Beberapa keputusan Wasit yang memimpin pertandingan dianggap kontroversial dan terkesan berat sebelah, antara lain tendangan bebas di daerah penalti SMAK Anda Luri bagi SMAN Pandawai dan beberapa pelanggaran keras terhadap pemain SMAK Anda Luri di daerah penalti SMAN Pandawai. Kini tim SMAK Anda Luri harus puas dengan meraih juara 3 pada STIE Cup tahun 2014. Dari hasil pertandingan STIE Cup ini, Valentino Japa Ole dari SMAK Anda Luri keluar sebagai top scorer dengan 15 gol dan mendapat piagam penghargaan. Tim SMAK Anda Luri mendapat piala, piagam dan uang Rp 1.250.000 sebagai juara III. Tim SMAK Anda Luri pernah menjadi juara I STIE Cup dua kali berturut-turut yakni tahun 2011 dan 2012. Pada dua tahun terakhir ini perjuangan SMAK Anda Luri untuk maju ke babak berikutnya selalu kandas di perdelapan final dan semi final.
Dengan latihan yang serius dan intensif, tahun depan tim SMAK Anda Luri harus berusaha untuk merebut kembali supremasi sepak bola antar Pelajar dan Mahasiswa se-Sumba Timur yang diselenggarakan oleh STIE Kriswina Waingapu. Julius Caesar berpesan kepada senat Romawi dengan mengatakan “Veni,Vidi,Vici” artinya ‘saya datang, saya lihat, saya menang’. Mungkinkah semboyan Julius Caesar ini berlaku juga bagi tim SMAK Anda Luri tahun depan? Semoga!