Merdeka Belajar

Merdeka Belajar Untuk Belajar Merdeka

Tujuan pendidikan adalah mempertajam kecerdasan, memperkokoh kemauan dan memperhalus perasaan begitulah yang pernah diucapkan Tan Malaka tokoh pejuang yang berjuang dalam diam dan senyap. Pendidikan idealnya membebaskan manusia dari sekat-sekat yang dibangun oleh manusia itu sendiri. Sekat-sekat yang dibangun manusia memiliki dua jenis, yang satunya bersifat tertutup (stratifikasi sosial tertutup) dan yang satunya bersifat terbuka (stratifikasi sosial terbuka). Energi yang kuat dari pendidikan secara filosofi bisa mendobrak sekat kokoh yang dibangun manusia. Energi dari pendidikan dihasilkan melalui proses yang panjang tidak bisa dihasilkan dalam waktu satu malam. Beberapa waktu lalu saya sempat menonton wawancara menteri pendidikan Indonesia dan menteri pendidikan Belanda  di tiktok, dalam wawancara tersebut menteri pendidikan Belanda mengajukan pertanyaan kepada menteri pendidikan Indonesia tentang alasan mendasar dihapusnya ujian nasional oleh Nadiem Makarim. Jawaban menteri pendidikan sangat cerdas, beliau mengatakan bahwa sebenarnya ujian nasional sangat tidak efektif, hal ini dikarenakan ujian nasional dengan durasi waktu satu minggu menentukan tiga tahun lamanya peserta didik bersekolah. “sistem ini harus dirubah” katanya. Selain itu menteri pendidikan menegaskan bahwa kemampuan memecahkan masalah secara kontekstual merupakan fokus utama dalam pembenahan instrument kurikulum. Peradaban pendidikan dari waktu ke waktu terus mencari momen untuk menjadi lebih baru lagi, lebih luwes lagi, dan lebih tajam melihat persoalan pokok dari belajar itu sendiri. Pada hakekatnya belajar itu sepanjang hayat, sepanjang manusia terus berpikir untuk menghayati apa yang sudah dipelajari. (dani djawa)

Salam seruput dari pondok inspirasi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *