Bagaimana Menjadi Guru Yang Menarik?

Menjadi guru adalah sebuah jalan hidup yang hendaknya membawa kegembiraan bagi sang guru sendiri dan juga bagi orang lain yang dipercayakan pada pelayanan mereka. Semoga artikel yang diambil dari www.usd.ac.id. ini dapat membantu para guru untuk makin mencintai tugasnya dan dicintai oleh orang-orang yang dilayaninya. Selamat membaca!

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi & Pendidikan Akuntansi atau yang lebih dikenal dengan HIMAPENSI Universitas Sanata Dharma, pada hari Sabtu 30 Nopember 2013 mengadakan Studium Generale 2013 di Kampus I USD. Studium Generale 2013 ini ditujukan bagi  mahasiswa Pendidikan Ekonomi & Pendidikan Akuntansi USD angkatan tahun 2013 dan dimeriahkan oleh 3 pembicara. Sebagai Pembicara Utama adalah Drs. Susilo Nugroho (alumni Pendidikan Ekonomi USD), saat ini beraktifitas sebagai guru di SMK 1 Bantul maupun komedian. Drs Susilo Nugroho mungkin agak asing bagi orang-orang yang baru mengenalnya, beliau sering muncul di program televisi stasiun TVRI sebagai Den Baguse Ngarso (yang ditayangkan TVRI sampai tahun 2011). Dua pembicara lainnya adalah Stefanus Purwoko (Mahasiswa Pendidikan Akuntansi USD 2010) dan Dwi Handayani (Mahasiswa Pendidikan Ekonomi USD 2010).

Tema dalam Studium Generale 2013 ini adalah “Bagaimana Menjadi Guru Yang Menarik?”. Menurut Panitia, tema ini diplih berdasarkan keprihatinan teman-teman pengurus HIMAPENSI USD yang melihat masih banyak guru mengajar hanya karena sistem yang telah dikeluarkan oleh sekolah, bukan karena hati ataupun niat dari guru tersebut untuk menjadi menarik bagi murid-muridnya.

Acara tersebut dibuka dengan kata sambutan dari Ketua Panitia Studium Generale yaitu Thimotius P. Mawokasa (Mahasiswa Pendidikan Akuntansi USD 2012). Selanjutnya acara berlanjut dengan Stand Up Comedy dari Stefanus Purwoko. Setelah penampilan Stand Up Comedy, peserta Studium Generale dibuat tertawa terbahak-bahak oleh lawakan dari Drs. Susilo Nugroho ketika duduk di depan. Canda tawa-pun menjadi ciri yang sangat khas dalam Studium Generale ini. Drs. Susilo Nugroho menceritakan bagaimana peran seorang guru dalam kelas dan pentingnya seorang guru mencintai profesinya dengan senang. Beliau menyampaikan pesan, “tertarik dulu dengan profesi guru agar bisa melaksanakan dengan senang hati dan memunculkan kreatifitas. Harus menggali potensi. Tidak melulu mengikuti metode yang dianggap menarik tapi tidak sesuai dengan potensi diri”. Beliau juga mengkritik hal yang tidak ditanamkan waktu kuliah yaitu bertahan menghadapi pekerjaan yang relatif monoton dan sebagai guru lulusan pendidikan ekonomi maupun pendidikan akuntansi, kita harus bersiap mengajar di luar bidang keahlian kita. Drs. Susilo Nugroho juga menceritakan pengalaman beliau berusaha mencintai pekerjaannya menjadi guru dan berbagi waktu dengan kegiatan seni yang merupakan dunia yang digelutinya.

Acara ini juga diselingi drama singkat yang dibawakan oleh teman-teman panitia, mengenai realitas kegiatan sekolah yang ada saat ini. Dalam drama itu mencirikan macam-macam karakter siswa saat ini. Selanjutnya, salah satu peserta bertanya, “Bagaimana menghadapi murid yang tidak fokus belajar?”. Pertanyaan tersebut dijawab oleh Drs. Susilo Nugroho dengan sangat singkat dan tajam, “kita harus menyesuaikan dengan ketertarikan murid dan masuk ke dunia mereka”. Beliau juga memaparkan bahwa  sebagai guru harus yakin dengan diri sendiri untuk membuat siswa nyaman, spontanitas merupakan hal yang penting dalam proses belajar mengajar untuk mengatasi murid yang sangat aktif.

Di akhir acara adalah sesi serah terima kenangan, Panitia membuatkan karikatur gambar Drs. Susilo Nugroho yang diserahkan oleh Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi USD. (SC)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *