Ujian Nasional 2012/2013 di SMA Katolik Anda Luri

Di tengah kesimpangsiuran pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2013 ini, Kepala SMA Katolik Anda Luri menerima SMS dari koordinator Ujian Nasional Sumba Timur, bahwa Ujian Nasional yang rencananya berlangsung  pada  hari Senin 15 April 2013 akan bergeser ke hari Jumat 19 April, dan jadwal ujian untuk hari Selasa 16 April 2013 ke hari Senin 22 April 2013, sedangkan  ujian pada  hari Rabu 17 April 2013 dan Kamis 18 April 2013 tetap berjalan sesuai jadwal.

Ternyata SMS dari Balitbang yang sudah diterima oleh masing-masing kepala SMA/MA, SMK dibatalkan, karena ada berita terbaru dari Kepala Dinas PPO Sumba Timur melalui rapat koordinasi dengan para Kepala  SMA/MA, SMK bahwa Ujian Nasional akan diselenggarakan pada tanggal 18-23 April 2013. Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional di SMA Katolik Anda Luri pada tanggal 18 Maret 2013 diikuti oleh 186  siswa/i yang terdiri atas  16 peserta Program  Bahasa , 60 peserta Jurusan IPA dan 110 peserta Jurusan IPS. Mereka menempati 10 ruang kelas ujian. Adapun Ujian Nasional tahun ini menerapkan sistem 20 variasi paket soal. Berkat kerja sama yang baik dari banyak pihak yang terlibat dalam mensukseskan UN ini, maka pelaksanaan UN di SMA Katolik Anda Luri dapat berjalan dengan aman dan tertib. Kelancaran itu sedikit terganggu karena pada hari terakhir, tanggal 23 April 2013, terjadi kekurangan soal untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Hal itu menyebabkan pelaksanaan ujian terpaksa ditunda selama 30 menit karena panitia UN, atas ijin tim independen dan pengawas dari dinas PPO, masih memfoto copy soal-soal  yang masih kurang tersebut.

Catatan umum tentang pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2012/2013:

1. Pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2012/2013 sangat amburadul. Semoga hal ini tidak terulang lagi pada masa-masa yang akan datang.
2. Ketika para guru dituntut untuk memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter bangsa dalam perangkat pembelajaran, lembaga pendidikan (para guru) dihadapkan dengan sebuah keputusan Mendiknas  yang memperbolehkan para siswi yang hamil untuk mengikuti Ujian Nasional. Bukankah keputusan ini menambah carut marut dan buramnya dunia pendidikan serta lunturnya nilai-nilai pendidikan karakter bangsa bagi para remaja kita yang masih mengenyam pendidikan pada masa-masa yang akan datang? Semoga hal ini menjadi perhatian dan pertimbangan Bapak Mendiknas pada Ujian Nasional berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *